Rabu, 31 Maret 2010

BUDAYA DAN SENI

1. Seni Tari
Di Distrik Dili terdapat beberapa tarian daerah yang mempesona. Tarian-tarian tersebut antara lain : Tari Lorsa, Tari Simu Surik, Tari Boot, Tari Likurai, Tari Tebe-Tebe, dan Tari Folklore. Tari Likurai lebih popular sampai ditingkat nasional, tarian ini dilakukan untuk menyambut para prajurit yang baru pulang dari medan pertempuran dan juga untuk menyambut Tamu Agung yang datang. Selain itu jenis tari yang menonjol dan sangat digemari generasi muda di Dili adalah “ folklore “ yaitu bentuk tari pengaruh dari Portugal, yang telah merakyat di Dili.

2. Seni Sastra
Seni sastra yang berkembang didalam Masyarakat Dili dan Timor Leste umumnya dan masih dilestarikan sampai sekarang adalah kanunuk ( Pantun ), Dadolik ( Puisi ), Aknanoik ( Cerita ), Baitoa ( Nyanyian Sedih ). Jenis-jenis ini adalah sastra lisan yang dituturkan oleh seorang Makoa pada acara adat tertentu. Mengenai Kanunuk, ada berbagai macam jenisnya, diantaranya pantun yang menjadi bagian dari suatu tarian, adapula pantun yang untuk bersahut-sahutan yang dilakukan oleh para muda-mudi pada acara tertentu. Adapun Dadolik, adalah bentuk sastra yang bersifat sangat ritual, digunakan untuk memuja para leluhur. Aknanoik, adalah cerita rakyat yang dituturkan oleh Makoa atau oleh orang-orang tua. Cerita tersebut umumnya berisi mitos, kepercayaan, dan asal-usul nenek moyang masyarakat setempat.

3. Seni Kerajinan dan Industri kecil
Seni dan kerajinan industri kecil yang ada di Dili antara lain:
Gerabah, Marmer, Keramik, Kerajinan anyaman dari tari agel, aneka kerajinan dari daun pandan dan lontar, tenun ikat yang hasilnya disebut kain "Tais", aneka ukiran dari kayu dan lainnya.

4. Seni Suara
Bentuk seni musik yang paling kuno di distrik Dili adalah Maloi dan kore-metan. Maloi adalah nama suatu jenis nyanyian, yang diiring dengan alat musik Lakadou (alat musik yang di buat dari bambu). Dapat juga di iringi dengan alat musik kakeit(alat musik dari logam/bambu) yang dimainkan dengan mulut dan jari.
Yang terkenal hingga sekarang adalah "kore-metan". Sebenarnya "kore-metan" adalah nama upacara adat yang menandai selesainya masa berkabung bagi suatu keluarga selama 1 tahun sebagai masa berkabung karena salah seorang anggota keluarga dekat meninggal. "Kore" berarti melepaskan, "Metan" berarti hitam. Jadi "kore-metan" adalah upacara melepaskan kain hitam yang dipakai oleh sekelompok keluarga. Musik ini mula-mula adalah musik upacara adat dalam melepaskan kain hitam. Adalah suatu kepercayaan yang turun-temurun berlaku tidak hanya di Dili saja tetapi diseluruh Timor Leste bahwa apabila seseorang meninggal dunia, maka jiwanya belum dapat berpindah ke alam lain sebelum diadakan upacara pelepasan oleh keluarganya. Musik ini diiringi oleh alat musik seperti : biola, gitar, okolele, babadok bandolin dan tambur.

5. Permainan Rakyat
Permainan rakyat masyarakat Dili pada umumnya menyukai kuru-kuru (permainan dadu) dan sabung ayam adalah permainan tradisi dari zaman Nenek Moyang dulu sampai sekarang. Permainan ini dapat di jumpai di setiap desa, maupun kecamatan.

Jumat, 26 Maret 2010

Timor Leste

Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.

Sebagai sebuah negara sempalan Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.

Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang dipilih secara langsung dengan dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.

Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.

Angkatan Bersenjata Timor Leste adalah FALINTIL-FDTL (F-FDTL), sedangkan angkatan kepolisiannya adalah PNTL (PolĂ­cia Nacional Timor-Leste).

Timor Leste mengharapkan bisa mengeksploitasikan minyak bumi di Celah Timor (Timor Gap), namun sepertinya sulit untuk mendapatkan pendapatan devisa yang besar di Celah Timor karena Australia telah mengiming-imingi Timor Leste dengan pengelolaanya dan Australia mendapatkan hasil eksploitasinya sebesar 80% dan sisanya diberikan ke Timor Leste. Australia juga telah menghalang-halangi Timor Leste untuk dapat menguasai Celah Timor secara penuh, dengan cara mengulur-ulur penyelesaian perbatasan kedua negara.

Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002, setelah sejak tahun 1999 di bawah pemerintahan transisi PBB, Timor Leste berdasarkan konstitusinya hanya mengakui 2 bahasa nasional yaitu bahasa Tetum dan bahasa Portugis. Di dalam konstitusi disebutkan 2 bahasa yang dijadikan bahasa kerja yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.[1] Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetum sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah.

Kamis, 25 Maret 2010

Poros Wisata Bali-Dili Menarik Diwujudkan

Kamis, 30 Juli 2009
Denpasar (ANTARA News) - Ketua Badan Pariwisata Bali, Ngurah Wijaya, menyatakan ketertarikannya atas wacana perwujudan poros pengembangan pariwisata Bali-Dili, Timor Timur, karena bisa meningkatkan aksesibilitas wisata di kedua negara.

"Hal itu menarik sekali, kita bisa saling bertukar daerah tujuan wisata yang dipadukan dalam satu paket wisata bersama. Dili sebagai tujuan utama telah lama dikenal di Bali dan banyak pekerja internasional bergiat di sana yang menghabiskan waktu liburnya di Bali," katanya kepada ANTARA, di Denpasar, Kamis pagi.

Dia menyatakan, dari sisi jumlah, kunjungan pekerja manca negara yang menjadi wisatawan di Bali dari Dili memang berkurang sejak beberapa tahun terakhir. Sejak Timor Timur menjadi negara sendiri, berbagai badan PBB dan organisasi internasional menerjunkan ribuan personelnya di negara itu.

Namun kini jumlah mereka semakin menyusut sejalan kemampuan negara itu mengelola berbagai masalah dan institusi dalam negerinya secara signifikan dibandingkan saat pertama mereka merdeka pada 2002.

Secara reguler, mereka mendapatkan hari-hari libur dari pekerjaan rutinnya. Kebanyakan mereka menghabiskan waktu di Bali melalui Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, atau menuju Bangkok melalui Bandar Udara Internasional Don Muang atau Svarnabhummi.

Menurut Wijaya, pengembangan parisiwisata di antara kedua kota itu tidak bisa dilakukan secara serampangan melainkan harus dilakukan secara terencana dan bertahap.

"Bali memiliki SDM yang sangat mumpuni dalam dunia pariwisata internasional. Ini yang bisa menjadi keunggulan yang bisa dibagi dalam pengembangan poros wisata ini," katanya.

Sebelumnya, dalam pembicaraan di tingkat pejabat tinggi Indonesia dan Timor Timur, di Dili, Duta Besar Timor Timur untuk Indonesia, Manuel Cerrano, yang memimpin pembicaraan di satu kelompok, menyatakan, ide mengembangkan jalur wisata Denpasar-Dili sangat menarik dan menjanjikan.

"Ini sangat menarik untuk diwujudnyatakan dengan diikuti penyiapan infrastruktur dan SDM di negaranya karena bisa menambah pundi devisa negara kami," katanya.

Duta besar yang baru beberapa bulan menempati posnya di Jakarta itu menyatakan, saat ini tingkat hunian hotel-hotel di Kota Dili dan sekitarnya cukup tinggi.

Antara kedua negara, katanya, secara bersama bisa terus menggali potensi yang ada didukung pengembangan SDM negara kami dibarengi penyiapan fasilitas pendukung. Pemerintah kami kini tengah menyiapkan semuanya.

Hadir dalam pertemuan terpisah itu Asisten Direktur untuk Masalah Asia Pasifik Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia, Janne Dalawir, dan Deputi Direktur Kerjasama Bilateral Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia, Dananjaya Axioma.

Dari pihak Timor Timur, Cerrano didampingi Direktur Nasional Pariwisata dan Kementerian Pariwisata, Perdagangan, dan Industri Timor Timur, Joseph F Diaz Quintas.

"Hal ini bagi sebagian pengunjung ke negara saya bisa kurang membuat nyaman mereka. Tetapi ini juga tanda positif, bahwa itu adalah sinyal harapan pengembangan pariwisata di sini," kata Quintas.

Hingga saat ini, kunjungan orang asing ke negara itu cukup tinggi, ditandai dengan tingkat okupansi penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines rute Denpasar-Dili yang selalu penuh.

Selain dengan Denpasar, kota itu juga disinggahi penerbangan lain dari Darwin, Australia Utara, yang juga penuh, ditambah aktivitas beberapa perusahaan angkutan darat dari Kupang menyinggahi Atambua dan berakhir di Dili.(*)